Assalamualaikum. Wr.Wb
Kenapa penghuni neraka kebanyakan wanita.
•Kenapa penghuni surga kebanyakan wanita??
Dalam sebuah hadits Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda:

“Dari abu Hurairah, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda; ‘ Hai kaum wanita, hendaklah kalian bersedekah, memperbanyak istighfar, karena aku melihat kalian merupakan penghuni neraka Ɣªήğ terbanyak jumlahnya’”(HR Muslim & Bukhari).
Dari hadits diatas kebanyakan orang(laki-laki) menelaah makna hadits ini tanpa mengetahui penjelasan hukum dan makna Ɣªήğ terkandung didalamnya. Tidak sedikit orang merendahkan derajat kaum wanita hingga membuat kebanyakan wanita bersikap memusuhi islam.
Disini penulis coba uraikan lewat percakapan wanita(penulis lupa kaum apa) kepada baginda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam :
” Wanita : ” ya Rasulullah, kenapa kami menjadi penghuni neraka terbanyak?
“Rasulullah :” Karena kalian banyak mengucap kutukan dan mengingkari kebaikan suami! Aku tidak melihat ada orang-orang Ɣªήğ kekurangan akal dan kurang menghayati agamanya lebih banyak berakal Ɣªήğ ada diantara kalian!”
Wanita“Ɣª Rasul, apakah artinya kekurangan akal dan kekurangan penghayatan agama”
Rasulullah: “Kekurangan akal itu ialah dua orang wanita sama kuatnya dengan kesaksian seorang pria, itulah kekurangan akal. Wanita bermalam-malam tidak menunaikan shalat dan makan di bulan Ramadhan( yakni disaat-saat wanita sedang haid), itulah kekurangan penghayatan agama”
Sebelum penulis menguraikan makna harfiah hadits diatas penulis ingat jika neraka dihuni kebanyakan wanita, lalu apakah arti firman Allah:
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ

“(yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (Ar-Rad:23).
Jelas mengetengahkan hadis Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam. Tanpa disertai pengertian Ɣªήğ benar adalah suatu pengubahan makna hadits itu dari semestinya, Ɣªήğ kita lihat dalam agama islam banyak Ɣªήğ dirugikan oleh perbuatan demikian.
Dengan ucapan
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ,
penulis coba uraikan, dalam hadit tersebut sebenarnya bermaksud menjaga nama baik keluarga atau rumah tangga islam dari pergunjingan orang banyak Ɣªήğ mungkin timbul oleh seseorang istri Ɣªήğ hidup dari nafkah suaminya, akan tetapi dia tidak mengakui kebaikan dan mengingkari hak-haknya. Memang benar, bahwa seorang suami dapat saja membuat kekeliruan, namun haruslah kita ingat bahwa semua keturunan adam bisa dan dapat berbuat kekeliruan dan itu tidak keluar dari rahasia rumah tangga. Sebab, mungkin kekeliruan itu hanya menurut sudut pandang sang istri itu sendiri. Lalu ia tak menyadari kekeliruan pandangannya dan malah meluapkan kemarahannya hingga ia lupa segala-galanya dan merasa tidak pernah mendapatkan kebaikan apapun dari suaminya, bahkan adakalanya ia sampai mengutuk dan menyesali dirinya sendiri atas segala Ɣªήğ pernah terjadi atau akan terjadi pada dirinya. Inilah maksud dari kekurangan akal Ɣªήğ disebutkan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam.
Dalam hal ini Rasulullah telah memperingatkan istri Ɣªήğ berulah seperti itu, dan mengingatkan para wanita sahabat beliau bahwa mereka akan masuk neraka jika tidak mau meninggalkan perangai buruk seperti Ɣªήğ telah penulis tulis diatas.
Dalam hal lain tentang perkataan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam tentang kurangnya penghayatan agama sebagai berikut, tiap bulan secara berkala setiap wanita Ɣªήğ sudah baligh pasti mengalami gangguan kesehatan Ɣªήğ kita kenal sebagai udzur(haid). Dan dalam keadaan demikian Allah Subhana Wa Ta- ala memberikan keringanan(dispensasi) kepada wanita untuk menunaikan setiap kewajiban-kewajibannya sebagai hamba-Nya, akan tetapi dengan catatan apa Ɣªήğ mereka tinggalkan sewaktu udzur haruslah membayar kewajiban Ɣªήğ telah disyariatkan Allah setelah dalam keadaan suci(fitrah), mungkin para wanita shaleha< tau akan hal ini, akan tetapi Ɣªήğ kita lihat tidak sedikit wanita dizaman sekarang Ɣªήğ menganggap enteng hal ini. Bahkan tidaklah sedikit Ɣªήğ berpikiran” ah Allah sudah kasih keringanan” ungkapan inilah Ɣªήğ tak disadari dari kebanyakan wanita. Karena jelas Rasululllah telah mengajarkan/memperingati lewat hadits Ɣªήğ diriwayatkan abu Hurairah.
Dari uraian diatas saya kira cukup jelas dan bisa menjadi benteng untuk orang Ɣªήğ menganggap/menafsirkan bahwa semua wanita itu “kurang akal(dungu) kurang penghayatan agama(suka berbuat maksiat).” dan ternyata salah besar.
Karena dari dulu maupun sekarang masih banyak wanita mengamalkan kewajiban-kewajiban Ɣªήğ telah disyariatkan oleh agama dan disunnahkan Rasulullah. Bahkan dalam Alqur’ anul Karim. Banyak ayat Ɣªήğ menegaskan bahwa pria dan wanita satu sama lain saling membantu dan tolong menolong.
Sekiranya hanya ini Ɣªήğ bisa penulis uraikan dengan kefakiran ilmu. Semoga bermamfaat dan dalam hati penulis semoga kita semua bisa mendidik anak serta istri kita selalu berjalan menuju Ridho Allah Subhana Wa Ta- ala.
Wa’allahul muwafiq ila aqwamit thoriq
Assalamualaikum. Wr. Wb